“membangun” Gerakan Ibu sehat Indonesia (GISI )


“membangun” Gerakan Ibu sehat Indonesia (GISI )

Krisis yang melanda bangsa di dasawarsa terakhir menimbulkan banyak persoalan untuk bangsa ini. Gelombang krisis menyapu hampir ke seluruh sendi kehidupan,dari mulai melonjaknya pengangguran di sebabkan oleh PHK,anak putus sekolah,KDRT dan lain sebagainya yang di sebabkan oleh krisis yang melanda bangsa ini.

Diantara efek dari krisis yang menimpa bangsa ini adalah kurang terperhatikannya kondisi para ibu di indonesia. Angka kematian ibu melahirkan yang begitu luar biasa besar tercatat dengan jelas. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2006 – 2007  angka kematian ibu di Indonesia adalah 244 per 100.000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2008 menjadi 235 per100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan laporan dari Human Development Index (HDI) pada tahun 2006 peringkat AKI untuk kawasan ASEAN, Singapura (24), Brunei Darusalam (32),Malaysia (61), Thailand (76) Philipina (77) dan Indonesia berada pada peringkat terendah yaitu (108). Angka Kematian IBU ( AKI ) yang tinggi menunjukkan kualitas hidup perempuan masih rendah. Hal ini pada akhirnya akan mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia secara umum. Yang padahal ketika kita menyelamatkan satu orang ibu, maka kita sama dengan menyelamatkan satu generasi bangsa ini. Sehingga untuk bisa menciptakan sumberdaya manusia unggul di negeri ini harus di mulai dengan menyiapkan para ibu-ibu yang sehat dan kompetitif.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kurang terperhatikannya kondisi ibu-ibu di indobesia. Pertama : rendahnya pengetahuan yang di miliki oleh para ibu,hal ini di sebabkan oleh kondisi kultur yang memaksa para ibu untuk berkonsentrasi mengerjakan perkerjaan rumah,sehingga kurang memprioritaskan masalah pendidikan, banyak jargon dan mitos yang memarginalkan hal-hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang layak.selain daripada itu lemahnya kebijakan pemerintah untuk memperhatikan kondisi ibu  di bangsa ini, memperparah kondisi ibu indonesia. Hal ini bisa kita lihat bangaimana pemerintah tidak memberikan ruang terhadap para ibu untuk mendapatkan pendidikan dan penguatan kapasistas seorang ibu. Yang padahal ibu adalah sosok yang laing dekat dengan anak-anaknya. Jika ada seorang anak yang cerdas maka kita akan menemukan sosok ibu yang cerdas pula di rumah anak tersebut. Karena mana mungkin kita berharap generasi muda kedepan akan pada cerdas ketika kita tidak menyiapkan seorang ibu cerdas untuk mendidik anak-anak nya. Inilah peran sentral seorang ibu untuk mendidik anak-anaknya. Kita butuh seorang ibu cerdas untuk menciptakan generasi cerdas bangsa ini.

kedua adalah lemahnya kesadaran akan pentingnya kesehatan fisik bagi seorang ibu . rendahnya kesadaran akan pentingnya pertolongan medis menjadi salah satu penyebab terbesar akan kematian ibu melahirkan. Kesadaran akan pentingnya seorang ibu mendapatkan kesehatan yang layak perlu di dorong,agar pemerintah lebih serius dalam memperhatikan kesehatan seorang ibu. Karena ketika seorang ibu sakit maka seluruh keluarga akan merasakan dampaknya. Anaknya akan menjadi sakit,kodisi rumah tidak terurus dan lain sebagainya.

Ketiga adalah lemahnya kemampuan mengakses layanan kesehatan. Berangkat dari rendahnya pengetahuan serta lingkungan yang tidak memungkinkan para ibu untuk mendapatkan informasi layanan kesehatan yang di sediakan pemerintah menjadi penyebab buruknya kondisi kesehatan para ibu di negeri ini. Hanya ibu-ibu yang mendapatkan pendidikan yang tinggi dan para istri pejabat yang setiap saat bisa mendapatkan informasi kesehatan yang bisa di akses,sedangkan jutaan ibu-ibu di negeri ini tidak bisa mendapatkan layanan kesehatan di karenakan terbatasnya informasi dalam mengakses layanan kesehatan bagi para ibu di indonesia. Sehingga kedepan perlu ada sosialisasi dan advokasi bagaimana cara mendapatkan informasi untuk bisa mengakses layanan kesehatan yang di sediakan oleh pemerintah.

Keempat adalah lemahnya kondisi ekonomi para ibu. 49,9% dari 237,5 juta jiwa penduduk Indonesia adalah perempuan (BPS, 2010). Dengan jumlah tersebut itu, semestinya perempuan  dapat menjadi asset dan potensi bangsa yang mampu memberikan kontribusi yang sangat besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.Jika kita tambahkan dengan jumlah anak Indonesia, yakni sekitar 20% anak, sehingga dapat dipastikan bahwa perempuan dan anak merupakan bagian yang harus menjadi perhatian bagi perkembangan dan kemajuan Indonesia. Jika kita mampu mendorong pertumbuhan ekonomi para ibu indonesia paling tidak kita bisa menyelesaikan setengah dari problematika kemiskinan bangsa kita atau bahkan lebih,karena jika ibu indonesia yang kaya akan sangat berdampak terhadap kesejahteraan para anak indonesia. Sehingga kedepan perlu adanya upaya penyehatan kondisi ekonomi para ibu indonesia agar mereka berdaya dan mandiri dalam menyiapkan generasi muda yang berkualitas dan kompetitif di masa yang akan datang.

Perempuan adalah tulang punggung sebuah negara terlebih lagi seorang ibu,apabila tulang punggung negara itu rapuh maka tidak akan bisa menopang keberlangsungan hidup sebuah negara. Kesehatan sebuah negara tergantung kepada seberapa sehatnya para ibu indonesia. Karena para ibu yang menyiapkan generasi di masa yang akan datang. Sejahteranya sebuah bangsa tergantung sebarapa kuatnya kondisi perekonomian seorang ibu. Karena ibu yang mengatur dan menata ekonomi keluarga yang merupakan miniatur sebuah negara. Maka dari itu “ selamatkan ibu indonesia, maka kita akan menyelamatkan masa depan bangsa ini,karena menyelamatkan satu orang ibu berarti menyelamatkan satu genarasi bangsa kedepan“

Diterbitkan oleh andriyana

nama :Andriyana S.T motto: "sebaik-baiknya manusia adalah yang beranfaat bagi yang lainnya " Organisasi: - Ketua Dept Kebijakan Publik 2007-2008 - Ketua DPM UIN Bandung 2006-2008 - Ketua Umum KAMMI Jawa Barat 2008-2011 - Sekjend KAMMI Pusat 2011-2013 - Ketua Umum KAMMI Pusat 2013-2015 - Ketua MPP KAMMI 2015-2017 Hobi : - Demonstrasi,Diskusi,Ngaji - Sepakbola - Ngenet - Kuliner Pendidikan - SDN Sukamenteri II Garut 1990-1996 - SLTPN 5 Garut 1996-1999 - MA AL-Musaddadiyah Garut 1999-2002 - Teknik Informatika UIN Bandung 2002-2008 - S2 UI Insya Allah

Satu pendapat untuk ““membangun” Gerakan Ibu sehat Indonesia (GISI )

Tinggalkan komentar