Studi Kritis Pemikiran Islam Kontemporer


Studi Kritis Pemikiran Islam Kontemporer Di sampaikan oleh Andriyana S.T Pada acara Daurah Marhalah II KAMMI Daerah Jember Pendahuluan Islam sejak awal telah menawarkan keberhasilan militer dan politiknya sebagai argument kebenaran bagi doktrin-doktrinnya. Proses itu di mulai dengan pertempuran badar dan uhud sebagai perlambang kebenaran teologisnya. Keajaiban ekspansi dan kemenangan-kemengan yang di kaitkan dengan kebenaranLanjutkan membaca “Studi Kritis Pemikiran Islam Kontemporer”

“membangun” Gerakan Ibu sehat Indonesia (GISI )


“membangun” Gerakan Ibu sehat Indonesia (GISI ) Krisis yang melanda bangsa di dasawarsa terakhir menimbulkan banyak persoalan untuk bangsa ini. Gelombang krisis menyapu hampir ke seluruh sendi kehidupan,dari mulai melonjaknya pengangguran di sebabkan oleh PHK,anak putus sekolah,KDRT dan lain sebagainya yang di sebabkan oleh krisis yang melanda bangsa ini. Diantara efek dari krisis yang menimpaLanjutkan membaca ““membangun” Gerakan Ibu sehat Indonesia (GISI )”

Membentuk Lapis Inteligensia Muslim-Negarawan


Oleh: Kartika Nurrahman dan Muhammad Hasanudin  *) Ketua Kammi Komsat UGM 2007/2008 dan 2008/2009 Memasuki dekade kedua kelahiran KAMMI di negeri pertiwi Indonesia ini, organisasi ini tentunya sudah tidak lagi dapat dipandang sebelah mata. Dari semenjak kelahirannya yang menyejarah, KAMMI telah berperan penting dalam pembangunan negeri ini. Perlahan namun pasti, KAMMI bergerak dari organisasi kecilLanjutkan membaca “Membentuk Lapis Inteligensia Muslim-Negarawan”

Tafsir Muslim Negarawan


TAFSIR RESMI “MUSLIM NEGARAWAN” Lokakarya Departemen Kaderisasi akhir Desember tahun 2005 dan awal 2006 atau lebih tepatnya pada tanggal 1 Muharam 1427 H yang diselenggarakan di Situ Gunung Sukabumi menyepakati rumusan profil ideal kader KAMMI, yakni mewujudkan kader Muslim Negarawan. Profil Muslim Negarawan ini adalah interpretasi dari sosok ‘Pemimpin Masa Depan yang Tangguh’ sebagaimana termaktubLanjutkan membaca “Tafsir Muslim Negarawan”

M.Natsir (Islam Sebagai Dasar Negara)


Buya Hamka yang juga ikut dalam sidang Konstituante mengatakan, “Islam adalah dasar yang asli di tanah air kita. Dan pribadi sejati bangsa Indonesia. Pancasila tidak mempunyai dasar sejarah di Indonesia.â€‌ Hamka menjelaskan, sejak abad 19 perjuangan umat Islam untuk kemerdekaan dilatarbelakangi oleh perjuangan untuk menegakkan suatu negara berdasarkan Islam. Perang yang digelorakan Pangeran Diponegoro, ImamLanjutkan membaca “M.Natsir (Islam Sebagai Dasar Negara)”

H.O.S Tjokroaminoto


Petikan dari naskah buku yang akan terbit: KERUKUNAN BERAGAMA, DAULAT POLITIK DAN KERETA REFORMASI (Bab I) Oleh: HD.HARYO SASONGKO Siapa tak mengenal Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto dan Soekarno? Keduanya adalah founding father of nationalism. Tjokroaminoto yang lahir di desa Bakur, Tegalsari Ponorogo 16 Agustus 1882, adalah tokoh Sarekat Islam (SI) yang semula bernama SarekatLanjutkan membaca “H.O.S Tjokroaminoto”